Analisis Jumlah Angka Kuman Pada Spons Dapur

Isi Artikel Utama

Awalia Gusti
Lindawati Lindawati
Aidil Onasis
Rahmi Hidayanti

Abstrak

Peralatan makan yang tidak hygiene dapat menyebabkan penularan penyakit. Peralatan makan dapat terbebas dari mikroorganisme melalui proses pencucian. Pencucian peralatan makan menggunakan perangkat lunak dan keras, seperti . Perangkat lunak seperti air dan larutan pencucian, sedangkan perangkat keras seperti baskom, kran air, bak pencucian dan spons. Kebiasaan meninggalkan spons dalam air cucian mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme. Bahan spons berpori dapat menjadi sumber kontaminasi utama, karena kontaminasi silang menularkan mikroba patogen yang berasal dari sisa makanan yang mengalami pembusukan pada sisa makanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah angka kuman pada spon dapur yang digunakan untuk mencuci alat makan. Jenis penelitian deskriptif, pemeriksaan angka kuman pada spons berdasarkan frekuensi pemakaian dan penyimpanan. Kriteria sampel adalah spon yang digunakan rumah tangga setelah penggunaan dicuci dan dikeringkan, setelah penggunaan di cuci dan tidak dikeringkan, setelah penggunaan tidak di cuci dan dikeringkan serta spons setelah digunakan tidak dicuci dan tidak di keringkan. Sampel diambil dan ditumbuhkan pada media agar, selanjutnya di inkubasi pada incubator. Penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan. Hasil penelitian jumlah angka kuman pada spons dapur berbeda berdasarkan  perlakuan. Spons dapur yang dicuci dan di keringkan setelah penggunaan mempunyai kandungan angka kuman lebih rendah dibandingkan dengan spons dapur yang tidak di cuci dan tidak dikeringkan setelah penggunaan. Sehingga disarankan spon setelah digunakan harus dicuci dan dikeringkan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri serta mengganti spons cuci piring seminggu sekali.

Rincian Artikel

Bagian
policies

Referensi

Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011;53(9):1689–99.

Telew M, Joseph WBS, Pinontoan O, Masyarakat FK, Ratulangi US. Gambaran Angka Kuman Dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Peralatan Makan Rumah Makan Di Kelurahan Mahakeret Barat Dan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang Kota Manado. Kesmas. 2019;7(5):5–8.

Marisdayana R, Harahap PS, Yosefin H. Teknik Pencucian Alat Makan, Personal Hygiene Terhadap Kontaminasi Bakteri Pada Alat Makan. J Endur. 2017;2(3):376.

Agustin YV, Ilsan NA, Inggraini M. Bakteri Patogen Dalam Spons Cuci Piring Pada Penjual Makanan di Pasar Margahayu, Bekasi Timur. J Mitra Kesehat [Internet]. 2017;2(1):15–20. Available from: http://jmk.stikesmitrakeluarga.ac.id/index.php/jmk/article/view/25/23

Mulya Aulia, Rahmawati E. Teknik Pencucian Mempengaruhi Angka Kuman Pada Peralatan Makan : Studi Literatur. 2021;18(1):27–32.

Rossi EM, Scapin D, Grando WF, Tondo EC. Microbiological Contamination and Disinfection Procedures of Kitchen Sponges used in Food Services. Food Nutr Sci. 2012;03(07):975–80.

Rizqi S, Hestiningsih R, Saraswati L. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Total Angka Bakteri dan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Alat Makan (Studi Pada Lapas Klas I Kedungpane Kota Semarang). J Kesehat Masy. 2016;4(4):470–7.

Ikawa JY, Rossen JS. Reducing bacteria in household sponges. J Environ Health. 1999;62(1):18–22.

Osaili TM, Obaid RS, Alowais K, Almahmood R, Almansoori M, Alayadhi N, et al. Microbiological quality of kitchens sponges used in university student dormitories. BMC Public Health. 2020;20(1):1–9.

Gaffar S, Maksum IP, Julaeha E. Identifikasi Populasi Bakteri Dalam Spons Pencuci Piring Dengan Metode Pcr-Rflp. Chim Nat Acta. 2014;2(2).

Wolde T, Bacha K. Microbiological Safety of Kitchen Sponges Used in Food Establishments. Int J Food Sci. 2016;2016.

Milenia TF, Studi P, Masyarakat K, Kesehatan FI, Surakarta UM. Studi komparatif penggunaan spons busa dengan sabut kelapa sebagai alat pencuci terhadap jumlah angka kuman pada piring. 2021;

Kalem RL. Raras Listyaning Kalem ( S1 Ilmu Hukum , Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum , Universitas Negeri Surabaya ) Eny Sulistyowati ( S1 Ilmu Hukum , Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum , Universitas Negeri Surabaya ). 2015;1–11.

Obi C, Ndukwu C. Microbiological Examination of Household Kitchen Sponges from Three Communities in Ikwuano L. G. A, Umuahia, Abia State Nigeria. Br Microbiol Res J. 2016;11(6):1–9.

Khaldun S, Baharuddin A. Studi Komparatif Jumlah Kuman pada Peralatan Makan pada Pencucian dengan Perendaman dan Air Mengalir. Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetah dan Teknol [Internet]. 2018;1(April):332–9. Available from: http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biogenesis

Erb F, Engineering F. Microorganisms in kitchen sponges. J Food Saf. 2000;17–22.

Dey N, FathimaA F, FilwaS S. Microbial Evaluation of Domestic Kitchen Sponge. Int J Adv Res Eng Technol [Internet]. 2020;11(9):657–63. Available from: http://www.iaeme.com/IJARET/index.asp657http://www.iaeme.com/IJARET/issues.asp?JType=IJARET&VType=11&IType=9http://www.iaeme.com/IJARET/issues.asp?JType=IJARET&VType=11&IType=9