Relationship between Knowledge and Working Period with Compliance with the Use of Pesticide Spray PPE by Farmers in Triyagan Village

Main Article Content

Agus Susanto
Farhana Syahrotun Nisa Suratna
Yulia Sari

Abstract

In 2019, there were 147 cases of agricultural pesticide poisoning in Indonesia. Preventing pesticide poisoning requires a high knowledge of personal protective equipment (PPE) and extensive work experience among farmers. This helps farmers become more skilled and aware of the risks, making them more careful and compliant with PPE usage. This study aims to determine the relationship between knowledge and years of service with compliance in using PPE when spraying pesticides. The research is analytical and observational with a cross-sectional design. Respondents were 57 farmers from Triyagan Village, all members of farmer groups. Total sampling was used to select participants. The research instruments included a questionnaire to assess farmers' knowledge and years of service and an observation sheet to evaluate PPE compliance. Data were analyzed using the gamma test and logistic regression. Bivariate analysis with the gamma test revealed a significant relationship between knowledge and years of service with PPE compliance among farmers in Triyagan Village (p = 0.033; r = 0.525; p = 0.037; r = 0.402). Multivariate analysis with logistic regression further confirmed the significant relationship, indicating that knowledge had a greater influence on PPE compliance than years of service (p = 0.033; OR = 3.319; p = 0.037; OR = 1.708). In conclusion, knowledge and tenure are significantly related to PPE compliance among farmers in Triyagan Village. Enhanced knowledge appears to be the critical factor in properly using PPE when spraying pesticides.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Agus Susanto, Sebelas Maret University

Occupational health and safety

References

Suhaeni, Heni. (2011). Kepadatan Penduduk dan Hunian Berpengaruh Terhadap Kemampuan Adaptasi Penduduk di Lingkungan Perumahan Padat (Population Density Has Effected on the Inhabitants Adaption in the Densely Housing Environment). JURNAL PERMUKIMAN.

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/KPTS/M /2002Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs SEHAT).

Kusumaningrum, A., & Martiningrum, I. 2017. Persepsi Pengunjung terhadap Tingkat Kenyamanan Bangunan Pelayanan Kesehatan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur.

Lestari S., Naria E., Dharma S. 2012. Hubungan Karaktristik dan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Keluhan Kesehatan Mata Pengrajin Ulos di Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar. [Tesis Ilmiah]. Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah.

Handayani, M. (2016). Persepsi Masyarakat Terkait Kenyamanan Termal Di Pemukiman Padat Kecamatan Dukuh Pakis Kota Surabaya. Swara Bhumi, IV, 1–7.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: AFABETA.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999. Kepmenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999. Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Tarwaka, S., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Uniba, Surakarta, 34-50.

Anasiru, M. Mardan, 2016. Pencahayaan Alami Pada Bangunan Berkoridor Tengah Dengan Menggunakan Sistem Pencahayaan Tabung Horizontal

Wulandari, I. I., Suhartono, S., & Dharminto, D. (2016). Hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dan keberadaan perokok dalam rumah dengan kejadian pneumonia pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Balapulang Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(4), 950-957

Purnomo, N. H., & Si, M. (2000). NGAGELREJO KECAMATAN WONOKROMO KOTA SURABAYA Ika Wahyuningtyas Abstrak. Swara Bhumi, 2(1), 1–8.

Rahayu, M. J., Werdiningtyas, R. R., & Musyawaroh, M. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penataan PKL Sebagai Strategi Penataan Ruang Kota Surakarta. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 7(2), 109-122.

Sarinda, A., Sudarti, S., & Subiki, S. (2017). Analisis Perubahan Suhu Ruangan Terhadap Kenyamanan Termal di Gedung 3 Fkip Universitas Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(3), 312-318.

Alviani, V, (2016). Persepsi Masyarakat Terkait Kenyamanan Tinggal di Permukiman Kumuh (Studi Kasus : Permukiman Kumuh Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya). Swara Bhumi, 4(02).

Darmiah, D., Sanotoso, I., & Maharso, M. (2015). Hubungan Kepadatan Hunian dan Kualitas Fisik Rumah Desa Penda Asam Barito Selatan. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal Dan Aplikasi Teknik Teknik Kesehatan Lingkungan, 12(1), 231.

Di, R. W., & Jogoyudan, K. Pengaruh Kepadatan Permukiman Kampung Terhadap Kualitas Pencahayaan Alami Dalam Rumah Tinggal.

Hasanah, N., Husein, A., & Sudaryanto, S. (2017). Analisis Kepadatan Penghuni, Luas Lantai dan Luas Ventilasi Terhadap Suhu dan Kelembaban Di Rumah Kos Putri Kajor, Nogotirto, Gamping, Sleman, Diy, Sanitasi: Jurnal

Shaleha, M. (2020). Hubungan Pencahayaan, Suhu, dan Kelembaban Dengan Kenyamanan Penghuni di Permukiman Lahan Basah Kabupaten Hulu Sungai Utara. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan.

Swasti, T. E. (2016). Pengaruh Kerapatan Bangunan Pada Karakteristik Termal Rumah Tinggal Kampung Naga Terhadap Kenyamanan Penghuni. Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, 5(2).

Widiyantoro, H., Muladi, E., & Vidiyanti, C. (2017). Analisis Pencahayaan Terhadap Kenyamanan Visual Pada Pengguna Kantor (Studi Kasus: Kantor PT. Sandimas Intimitra Divisi Marketing di Bekasi). Vitruvian: Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan, 6(2), 185905.

Santoso, E. I. (2012). Kenyamanan termal indoor pada bangunan di daerah beriklim tropis lembab, The Indonesian Green Technology Journal, I(1), 13-19.

Badan Standardisasi Nasional. 2004. SNI 03-1733-2004. Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan Frick, Heinz. 1984. Rumah Sederhana. Yogyakarta: Penerbit Kanisus

Ashadi, A., Nelfiyanti, N., & Anisa, A. (2016). Pencahayaan dan Ruang Gerak Efektif Sebagai Indikator Kenyamanan Pada Rumah Sederhana Sehat Yang Ergonomis (Studi Kasus Rumah Sederhana Sehat Di Bekasi). NALARs, 15(1). 35-44.